Sabtu, 06 November 2010

Boys Before Flower


Pertama2 aku melihat film ini, sebenernya tanpa sengaja.
Bukan karena niat, tapi karena kebeneran lagi nyetrika baju,, nah udah gitu tv nyala terus,, aku awalnya gak ngehh gitu sama siarannya,, tapi mata sering lirik2 sih,,
Pertama yang aku fikirkan tentang drama ini,, Gila,, kok pemeran utama cewena Standard banget sih mukanya?
Yah cantikan juga gue
Apa orang korea ngerasa cewe gini udah paling cantik??
Kalau cuma gitu doang mah,, banyak di Indo.
Terus pikiran yg kedua, ampun deh,, cowonya lagi,, sok kul banget?
kriwil2 gak penting gitu rambutnya,,
Mana di pipinya ada codetnya lagi, cocoknya mah peran preman nih orang.
Nah pikiran yang ketiga adalah, kok kayanya ciri2 pilmnya mirip banget sih sama Meteor Garden nya Taiwan?
Owh owh owh,,
Walaupun banyak protes, tapi ntah kenapa kayanya ada magnetnya nih pilm,,,
Ujungnya jadi keranjingan nonton deh.
Udah nonton agak lama, akhirnya muncul rasa ingin tau tentang drama ini.

Ternyata memang drama Korea ini telah meminta ijin agar membuat Meteor Garden versi koreanya.
Wooohh pantesan rada mirip.
Judul pilm aslinya sendiri sebenernya adalah Kgotboda Namja
Namun untuk di luar negeri Korea judulnya ada 2 versi lohhh yaitu Boys Before Flowers atau Boys Over Flowers yang sangat membooming bukan hanya di Korea, bahkan di Asia, juga sampai Eropa dan Amerika.
Tapi klo ak bilang sih walaupun ini adalah copy dari Meteor Garden nya Taiwan, namun versi Korea ini jauh lebih menarik.
Walaupun poin nya adalah sama, tapi film ini sebenernya mempunyai alur cerita yang lumayan berbeda.
Kemiripannya tentu saja ada di pemeran tokohnya dimana ada 4 Pria yang di gandrungi oleh buanyakkkk cewe, dan berasal dari keluarga yang kuayaaaa buangettt, dengan pemimpin utamanya adalah si Goo Joon Pyo (alias Lee Min Ho).
Sedangkan pemeran utama cewenya tentu saja dari keluarga yang super duper kere, bahan hinaan, tapi pinter yaitu Geum Jan Di (alias Koo Hye Sun) .
Yang awalnya gak suka, sekarang jadi suka banget dehhh haehuaehu.
Wah berharap aja kapan yah mereka main ke Indonesia kaya pendahulunya f4 Taiwan.
Tapi jujur aja,, klo f4 nya Taiwan aku mah kurang suka,,, malah jaarang banget nonton dramanya bisa di itung paling cuma 5 x,,
Nah klo Kgotboda Namja alias Boys Over Flower ini mahhhh sampai gak sabar nungguin hari Senin dan Selasa euyyyyy,,,,,,
Nih OST nya Boys Before Flowers biar seruu!


 BIODATA PEMERAN BOYS BEFORE FLOWER


Lee Min Ho Pemeran Goo Jun Pyo
Zodiak : Cancer
Blood type : A
TV Series Lee Min Ho
Boys Before Flowers (KBS2, 2009)
But I Don’t Know too (나도 잘 모르지만) (MBC, 2008)
I’m Sam, berperan sebagai Heo Mo Se (KBS2, 2007)
Mackerel Run (SBS, 2007)
Secret Campus (비밀의 교정) (EBS, 2006)
Love Hymn (MBC, 2005)
----------------------------------------------------------------------------------

Kim Joon Pemeran Song Woo Bin
Tanggal Lahir : 3 Februari 1984
Tinggi Badan : 183 cm
Berat Badan : 64 kg
Zodiak : Aquarius
Golongan Darah : O
Agensi : 2step Entertainment

Sinetron yang dibintangi :
Sebagai Song Woo Bin dalam Boys Before Flowers produksi KBS2 tahun 2009

--------------------------------------------------------------------------------
Kim Bum Pemeran So Yi Jung
Tanggal Lahir : 7 Juli 1989
Tinggi Badan : 181 cm
Berat Badan : 63 kg
Zodiak : Cancer
Agensi : EYAGI Entertainment
Pendidikan : Jungang University (Movie and Theater Department)

Sinetron yang dibintangi Kim Bum
Dream (SBS) (SBS, 2009)
Boys Before Flowers (KBS2, 2008) (played the role of So Yi-jung)
East of Eden (MBC, 2008)
Unstoppable High Kick (MBC, 2006)
Outrageous Women (MBC, 2006)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kim Hyun Joong Pemeran Yoon Ji Hoo
Birthdate: 1986-Jun-6
* Birthplace: Seoul, South Korea
* Height: 180cm
* Weight: 68kg
* Blood type: B
* Star sign: Gemini
TV Series
* Boys Before Flowers (KBS2, 2008)
* Spotlight (MBC, 2008, cameo)
* Hotelier (TV Asahi, 2007, ep 7)
* Can Love Be Refilled? Sitcom (KBS2, 2005)
* Nonstop 5 (MBC, 2005, ep 208)

Full House


Episode 1

Lee Young-jae adalah aktor muda terkenal yang nyaris setiap langkahnya selalu dibayangi oleh kilatan lampu blitz wartawan. Sementara itu, Han Ji-eun adalah gadis yatim-piatu, bekerja sebagai penulis novel internet, dan tinggal di rumah bernama Full House yang selalu berantakan.Pertemuan keduanya dimulai ketika Ji-eun mendapat ‘dorongan’ dari dua sahabat dekatnya Dong-wook dan Hee-jin (yang memerlukan uang dalam jumlah banyak karena si pihak wanita hamil) untuk pergi berlibur ke RRC dengan tiket gratis. Sempat curiga, gadis itu akhirnya menyerah dan berangkat.Di pesawat, ia duduk bersebelahan dengan Young-jae. Sempat kaget melihat aktor tersebut, kesan pertama Ji-eun langsung berubah saat melihat kesombongan Young-jae. Belakangan, hubungan mereka langsung memburuk setelah Ji-eun muntah tepat mengenai baju Young-jae.

Bisa dibayangkan betapa sebalnya Young-jae yang terpaksa harus menunggui Ji-eun yang sakit sepanjang penerbangan. Saat sadar dan tiba di RRC, Ji-eun berusaha mengembalikan baju tersebut ke Young-jae, namun ia tidak dapat mendekati pria itu yang mendapat kawalan ketat.

Gelagat buruk mulai terlihat ketika hotel tempatnya menginap ternyata tidak ada kamar dengan namanya, beruntung Ji-eun ‘diselamatkan’ pria parlente bernama Yoo Min-hyuk, yang ironisnya sempat digodai gadis itu (yang mengira Min-hyuk adalah turis yang tidak bisa berbahasa Korea).

Keduanya kembali berpapasan di lift, Min-hyuk ternyata memiliki hubungan erat dengan Young-jae yang berada di RRC dalam keperluan wawancara dengan media setempat. Dengan uang yang semakin menipis dan dua sahabatnya tidak bisa dihubungi, tidak ada pilihan lain bagi Ji-eun selain meminta pinjaman kepada Young-jae.
Aktor muda itu sempat menolak, namun berubah sikap begitu mendengar Ji-eun mengaku memiliki hubungan spesial di masa lalu dengan Min-hyuk (yang tentu saja bohong!). Rupanya, diam-diam Young-jae mencintai sahabat masa kecil sekaligus penata gayanya Kang Hae Won, namun gadis itu ternyata lebih menyukai Min-hyuk.

Episode 2
Waktu tiba di Korea, Ji-eun baru sadar kalau kepergiannya ke RRC adalah bagian dari rencana dua sahabatnya untuk menjual rumah peninggalan almarhum kedua orang tua gadis itu. Selain barang-barangnya ludes, mereka juga sukses ‘menghilangkan diri’.Saat sedang meratapi nasib, Ji-eun mendapat telepon dari Young-jae yang mengajaknya makan malam bersama. Di restoran, gadis itu dipertemukan dengan Hae-won dan Min-hyuk yang kebetulan juga berada di Korea. Maksud hati membuat saingannya memperebutkan hati Hae-won tidak enak, Young-jae mulai heran melihat Min-hyuk seolah tidak mengenal Ji-eun.Obrolan keduanya belakangan baru menyadarkan pria itu kalau dirinya telah ditipu, ternyata Ji-eun hanya mengenal Min-hyuk secara sekilas. Saat tinggal berdua, Young-jae berusaha menumpahkan kekesalannya pada gadis itu namun malah mendapat tantangan. Tidak hanya itu, Ji-eun juga menyundul hidung Young-jae sehingga pria itu berteriak kesakitan.Nasib kembali mempertemukan keduanya ketika Ji-eun harus keluar dari rumahnya dengan paksa. Awalnya gadis itu berniat melaporkan dua teman yang menipunya, namun dibatalkan karena sebuah kejadian di kantor polisi. Satu-satunya pilihan adalah meyakinkan si pemilik rumah baru, namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena orang itu adalah Young-jae yang dibencinya.Ketika mengobrol dengan Young-jae, Ji-eun berusaha sekeras mungkin untuk membuat pria itu menaruh belas kasihan. Namun yang terjadi malah sebaliknya, koper dan tas gadis itu dilempar keluar. Dasar keras kepala, Ji-eun memutuskan untuk bermalam didepan rumah.Ji-eun dibangunkan dengan setengah paksa, gadis itu dengan wajah lesu beringsut pergi. Belakangan saat bertemu kembali, Young-jae terkejut saat merasakan tubuh gadis itu panas. Dengan cepat, Ji-eun dibopong kedalam rumah dan dirawat dengan telaten. Hatinya semakin tergerak saat membaca diari Ji-eun, seolah Young-jae mampu merasakan kesepian gadis malang itu.

Paginya Young-jae mengira Ji-eun masih sakit dan meninggalkan gadis itu sendirian dirumah, namun gadis itu ternyata sudah sembuh dan menghabiskan makanan dirumah. Saat kembali, Young-jae cuma bisa melongo melihat makanan didalam kulkasnya sudah tidak lagi berada dalam kondisi utuh.

Episode 3
Saat kembali, Young-jae cuma bisa melongo melihat makanan didalam kulkasnya sudah tidak lagi berada dalam kondisi utuh. Langsung bisa menebak kalau Ji-eun telah sembuh, dengan kasar ia membangunkan gadis itu (yang pura-pura tidur).Merasa kasihan (dengan caranya sendiri), Young-jae berniat mengusir Ji-eun dengan ‘halus’. Namun, sikap itu malah Ji-eun marah (karena Young-jae dengan angkuhnya memberi gadis itu amplop berisi uang). amplop tersebut langsung dibanting, kemudian ia melangkah pergi dengan perasaan dongkol.Kepergian gadis itu membuat Young-jae berpikir lagi, ia memutuskan untuk menyusul Ji-eun dan memperbolehkannya tinggal di Full House dengan syarat bekerja sebagai pembantu. Meski dengan berat hati, mengingat ia tidak pernah hidup telaten, Ji-eun menyanggupi permintaan tersebut.

Ketika bertemu Hae-won, Young-jae terkejut mendengar niat gadis itu berangkat ke New York menyusul Min-hyuk dan mungkin tidak akan kembali lagi ke Korea. Pria itu langsung berniat untuk melamar gadis yang telah lama dicintainya tersebut. Young-jae berusaha mempersiapkan diri sejak awal namun dasar sial, saat berusaha menghafal kalimat yang hendak diucapkan ia malah kepergok Ji-eun.

Mempersiapkan makan malam romantis, Young-jae harus kecewa ketika Hae-won mendadak berniat pergi hanya karena mendapat telepon dari Min-hyuk. Dengan marah-marah pria itu membeberkan fakta bahwa Min-hyuk tidak pernah menyukai Hae-won, namun gadis itu dengan tenang mengatakan bahwa dirinya akan berusaha supaya cinta tersebut tidak bertepuk sebelah tangan.

Keesokan harinya ketika membereskan rumah, Ji-eun menemukan undangan pesta dan merengek untuk diajak. Meski Young-jae menolak, dengan caranya sendiri gadis itu berhasil masuk. Disana, ia bertemu dan mengobrol akrab dengan Min-hyuk.

Saat itu, Hae-won berniat untuk mengutarakan perasaan sebenarnya pada pria itu. Segera setelah Ji-eun pergi, gadis itu menyampaikan rasa sukanya pada Min-hyuk namun ditolak dengan alasan tidak ingin Young-jae sakit hati. Kesal dengan jawaban itu, Hae-won secara terang-terangan minta Young-jae untuk mengutarakan rasa sukanya.
Merasa gengsi, Young-jae malah menyatakan rasa sukanya pada Ji-eun dengan mencium gadis itu terang-terangan didepan umum. Kejadian ini langsung menjadi santapan pers yang kebetulan hadir, sementara Min-hyuk dan Hae-won hanya bisa melongo.

Episode 4
Namun tidak sedikit pihak yang menentang pernikahan tersebut terutama kaum wanita yang mengidolai Young-jae, dengan terang-terangan mereka mengejek Ji-eun yang kebetulan berada disebelah dengan sebutan si kaki pendek.Melihat berita heboh tersebut di koran, dua teman Ji-eun yaitu Dong-wook dan Hee-jin kembali muncul di Full House dengan maksud mengambil kesempatan dalam kesempitan. Begitu bertemu, keduanya langsung ngeloyor masuk dan membuat Ji-eun jengkel, sehingga ia langsung memukuli Dong-wook dengan bunga pemberian pria itu.Berita rencana pernikahan tersebut terdengar oleh keluarga Young-jae, mereka memerintahkan Ji-eun dijemput untuk dipertemukan dengan nenek pria tersebut. Belum sempat mengobrol banyak, Young-jae muncul dan menariknya pergi. Rupanya, hubungan pemuda tersebut dengan keluarganya (ayah, ibu dan nenek) tidak harmonis.Melihat keadaan yang tidak mengenakkan tersebut, Ji-eun berusaha menasehati Young-jae yang karena kesal, menyuruh gadis itu turun ditengah jalan. Kejadian tersebut membuat Ji-eun marah besar, ia memutuskan untuk minggat ke rumah Dong-wook dan Hee-jin. Bukannya menolong, kedua orang itu malah menjebak Ji-eun untuk meneruskan rencana pernikahan sehingga tidak bisa berkelit lagi.Acara pernikahan yang dihadiri oleh sejumlah bintang ternama Korea seperti Kim Seung-woo, Choi Ji-woo dan Song Yun-ah ini berlangsung meriah, dan dihadiri oleh keluarga Young-jae. Namun seperti yang bisa ditebak, keduanya kembali bertengkar saat bulan madu diatas kapal.Niat Young-jae untuk menakut-nakuti Ji-eun nyaris berakibat fatal, yang disertai oleh kejadian lucu saat keduanya berada di dalam kamar. Tidak tega melihat wajah Ji-eun yang memelas, Young-jae mengajaknya keluar namun sebelumnya, gadis itu terlebih dulu diajari cara mengendarai sepeda.Bertengkar lagi karena Young-jae tidak sabaran mengajari Ji-eun, keduanya menghabiskan sisa bulan madu dengan indah. Saat pulang kejutan belum habis : Ji-eun mendapati perabotan rumahnya kembali dengan utuh dan ia mendapat hadiah kendaraan. Sempat sumrigah melihat sebuah mobil sport, wajah gadis itu langsung cemberut melihat kendaraan yang dimaksud Young-jae adalah sebuah sepeda.


Episode 5
Bisa dibayangkan, bagaimana gelagapannya Ji-eun menghadapi keluarga ‘calon suami’nya. Belum sempat mengobrol banyak, Young-jae muncul dan menariknya pergi. Rupanya, hubungan pemuda tersebut dengan keluarganya (ayah, ibu dan nenek) tidak harmonis.

Melihat keadaan yang tidak mengenakkan, Ji-eun berusaha menasehati Young-jae, yang malah kesal dan menyuruh gadis itu turun di tengah jalan. Kejadian tersebut membuat Ji-eun marah besar, ia memutuskan untuk minggat ke rumah Dong-wook dan Hee-jin di hari pernikahan.

Bukannya menolong, kedua orang itu malah menjebak Ji-eun untuk meneruskan rencana pernikahan sehingga tidak bisa berkelit lagi. Acara pernikahan yang dihadiri oleh sejumlah bintang ternama Korea seperti Kim Seung-woo, Choi Ji-woo dan Song Yun-ah ini berlangsung meriah, dan dihadiri oleh keluarga Young-jae.

Namun seperti yang bisa ditebak, keduanya kembali bertengkar saat bulan madu diatas kapal. Niat Young-jae untuk menakut-nakuti Ji-eun nyaris berakibat fatal, yang disertai oleh kejadian lucu saat keduanya berada di dalam kamar. Tidak tega melihat wajah Ji-eun yang memelas, Young-jae mengajaknya keluar namun sebelumnya, gadis itu terlebih dulu diajari cara mengendarai sepeda.

Bertengkar lagi karena Young-jae tidak sabaran mengajari Ji-eun, keduanya menghabiskan sisa bulan madu dengan indah. Saat pulang kejutan belum habis : Ji-eun mendapati perabotan rumahnya kembali dengan utuh dan ia mendapat hadiah kendaraan. Sempat sumrigah melihat sebuah mobil sport, wajah gadis itu langsung cemberut melihat kendaraan yang dimaksud Young-jae adalah sebuah sepeda.

Saat kembali ke rumah, keduanya telah disambut oleh kedatangan Hae-won yang membuat Ji-eun kaget. Namun tidak demikian halnya dengan Young-jae, yang menyambut kehadiran gadis itu dengan muka masam ditambah omongan ketus.

Mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan tersebut, Hae-won langsung pamit pulang. Ji-eun sempat keheranan melihat gadis itu sudah ‘lenyap’, namun hal itu tertutup dengan kegembiraan karena novelnya bakal diterbitkan. Meski mencibir, diam-diam Young-jae tersenyum bangga.
Ternyata pemanggilan Ji-eun ke kantor penerbit lebih dikarenakan statusnya sebagai istri seorang artis, bahkan novelnya sempat dikritik. Pergi dalam keadaan kesal, mendadak ia mendapat ide untuk meneruskan naskah novelnya ke Min-hyuk. Saat tiba dirumah, Youn-jae langsung mencela setelah melihat ekspresi gadis itu yang berusaha berdalih.

Episode 6
Keduanya kembali bertengkar ketika Ji-eun menolak untuk memberikan cincin yang pernah dibuang pria itu. Karena kesal tangannya digigit, Young-jae mengusir ‘istri’nya keluar dari Full House. Dengan muka cemberut, ia mengungsi ke rumah Dong-wook dan Hee-jin.Kedua sahabatnya tersebut sudah tentu sebal melihat kehadiran Ji-eun, namun kegalakan gadis itu membuat mereka tidak mampu melawan. Hidup seorang diri, mau tidak mau Young-jae harus membereskan rumah sendiri. Masalah yang dialami terlihat oleh sang manajer, yang langsung meminta Young-jae bersikap profesional. Tidak hanya itu, Ji-eun juga ditelepon.Saat mengobrol berdua, Young-jae mengaku kalau dirinya menyukai Hae-won dan membuat gadis itu merasa diatas angin. Namun saat pemotretan, mendadak Ji-eun muncul (atas permintaan manajer). Untuk menepis gosip keretakan rumah tangga, dengan terpaksa gadis itu didudukkan bersebelahan dengan Young-jae. Saling ledek-ledekan kembali terjadi saat keduanya saling menyuapi makanan.Keesokan harinya, Young-jae yang ternyata mengingat hari ulang tahun Ji-eun sempat senang mendengar gadis itu berencana untuk pergi ke taman ria, namun mukanya langsung cemberut mendengar ternyata yang diajak hanya Dong-wook dan Hee-jin. Untuk menghibur diri, Young-jae menghabiskan waktu di agensi tempatnya bernaung meski tidak ada pekerjaan.Ternyata rencana pergi ke taman ria batal, Ji-eun malah menemui Min-hyuk dan sempat melampiaskan emosinya karena mendapat penolakan dari penerbit. Mendengarkan sambil tersenyum, pria yang menjabat sebagai direktur tersebut langsung menyetujui karya Hae-won untuk dipasang di media. Gadis itu jadi merasa tidak enak hati karena sebelumnya telah emosi.Young-jae sengaja membelikan hadiah secara diam-diam dan meletakkannya di meja makan. Ji-eun yang sempat kesal dengan perlakuan pria itu sempat jengkel, namun perasaannya berubah ketika menemui pemberian tak diduga itu. Mendadak, terdengar bunyi bel.Ketika pintu dibuka, ternyata yang datang adalah ibu dan nenek Young-jae, yang memarahinya sebelum kemudian meminta Ji-eun dan suaminya pindah kerumah orang tua pria itu. Dikantor agensi, Young-jae kelabakan ketika sang manajer menduganya rindu pada sang istri. Ia berusaha berkelit dengan mengatai Ji-eun, namun hatinya sendiri sebenarnya gelisah.
Telepon dari Ji-eun berhasil ‘membujuk’ Young-jae pulang ke rumah, ia terkejut mendengar desakan sang ibu dan nenek. Keduanya memutuskan untuk maju ke medan perang alias menemui keluarga Young-jae, namun saat hendak berangkat, nyaris saja terjadi hal fatal : Ji-eun lupa mengenakan cincin kawinnya.

Episode 7
Young-jae sengaja membelikan hadiah secara diam-diam dan meletakkannya di meja makan. Ji-eun yang sempat kesal dengan perlakuan pria itu sempat jengkel, namun perasaannya berubah ketika menemui pemberian tak diduga itu. Mendadak, terdengar bunyi bel.Ketika pintu dibuka, ternyata yang datang adalah ibu dan nenek Young-jae, yang memarahinya sebelum kemudian meminta Ji-eun dan suaminya pindah kerumah orang tua pria itu. Dikantor agensi, Young-jae kelabakan ketika sang manajer menduganya rindu pada sang istri. Ia berusaha berkelit dengan mengatai Ji-eun, namun hatinya sendiri sebenarnya gelisah.Telepon dari Ji-eun berhasil ‘membujuk’ Young-jae pulang ke rumah, ia terkejut mendengar desakan sang ibu dan nenek. Keduanya memutuskan untuk maju ke medan perang alias menemui keluarga Young-jae, namun saat hendak berangkat, nyaris saja terjadi hal fatal : Ji-eun lupa mengenakan cincin kawinnya.Setelah menghaturkan hormat (kali ini Ji-eun melakukannya dengan benar!!), Young-jae mengutarakan alasannya enggan untuk kembali yaitu karena ketidakcocokan dengan sang ayah. Ketika ditanya soal hadiah, Ji-eun yang tidak enak hati karena datang tanpa membawa apa-apa berusaha menghibur nenek Young-jae dengan menyanyi dan menari, namun tingkahnya malah membuat semuanya bengong.Dari belakang, ayah Young-jae yang baru muncul tertegun sebelum memberikan tepuk tangan. Saat perjalanan pulang didalam mobil, Young-jae sambil tersenyum-senyum menyindir tingkah Ji-eun yang mukanya merah-padam menahan malu. untuk menenangkan hati gadis itu, Young-jae membelikannya es krim dan mengajak bermain di taman.Saat tiba dirumah, Ji-eun yang kelelahan tertidur saat menulis novel. Paginya Young-jae berusaha menyelimuti gadis itu, namun selimut yang dipegang buru-buru dibuang ketika Ji-eun menggeliat bangun. Setelah membereskan pekerjaan rumah atas desakan ‘suami’, Ji-eun buru-buru berangkat untuk menemui Min-hyuk. Dasar apes, hadiah pemberian Young-jae malah tercecer di kereta.Ketika bertemu, Min-hyuk yang tidak puas dengan hasil karangan Ji-eun meminta gadis itu untuk menulis cerita yang lebih baik. Mendengar ada barang yang hilang, pria itu menawarkan diri untuk mencari pengganti. Meski ketemu, namun Ji-eun tetap sedih dan tidak bisa menyembunyikan kejadian itu dari Young-jae saat keduanya bertemu.
Young-jae sempat marah dan berkata ketus, namun belakangan pemuda itu menyesal terutama melihat ekspresi wajah Ji-eun yang sedih (ditambah permintaan maaf gadis itu yang diucapkan dengan pelan). Ia langsung mengajak Ji-eun untuk mencari hadiah pengganti, sambil tidak lupa mengancam supaya barang itu tidak hilang lagi.

Episode 8
Begitu mendengar Hae-won dalam kesulitan, Young-jae langsung menunda janjinya dan meminta Ji-eun menunggu di tempat yang dituju pada malam harinya. Setelah menurunkan ‘istri’nya ditengah jalan, Young-jae memacu mobilnya ke sebuah bar dimana Hae-won sedang minum dalam keadaan setengah mabuk.Waktu berlalu dengan sangat cepat, tak terasa hari sudah mulai malam. Ji-eun yang terus menunggu menelepon Young-jae, namun saat pria itu hendak pergi Hae-won mencegahnya. Mau tidak mau, Young-jae terus menunggui gadis itu dan mengantarkannya pulang. Bagaimana dengan Ji-eun? Setelah menunggu lama, ia akhirnya pulang sambil marah-marah.Paginya saat sikat gigi, dengan muka cemberut Ji-eun berusaha menutupi kekesalannya. Namun dasar gadis blak-blakan, belakangan ia langsung memuntahkan kekesalannya pada Young-jae. Untuk kesekian kalinya mereka kembali bertengkar, yang berbuntut pada keluarnya Ji-eun dari rumah. Niatnya cuma satu : mengungsi ke rumah Dong-wook dan Hee-jin.Padahal, dua orang yang dituju malah menuju Full House untuk mengembalikan barang Ji-eun. mendapat sambutan dingin, dengan cueknya mereka masuk kedalam dengan niat ‘mengakali’ Young-jae. Ketika ditinggal, Dong-wook malah dengan lancang mencoba pakaian si empunya rumah hingga ketahuan. Ketika ditegur, Young-jae malah diserang oleh Hee-jin.’Perkelahian’ tidak seimbang tersebut dihentikan oleh Ji-eun yang mendadak muncul, dan secara spontan membela suaminya. Young-jae sempat bengong bercampur heran melihat Ji-eun memaki-maki dua temannya. Ketika diobati, pria itu dengan manja berusaha menarik perhatian sang ‘istri’, yang tidak habis pikir dengan sikap pasrah Young-jae.Keesokan harinya, Young-jae dengan sikapnya yang malu-malu mau mengajak Ji-eun nonton bersama. Mengira bakal tertipu lagi, Ji-eun bernapas lega ketika ‘suami’nya muncul dengan kacamata hitam dan duduk disampingnya. Saat perjalanan pulang, Young-jae mendapat kabar buruk : Hae-won masuk rumah sakit.
Dengan panik, pria itu langsung membalikkan mobilnya menuju rumah sakit. Ji-eun yang tertinggal dibelakang terhenyak ketika melihat tangan Young-jae dipegang Ji-eun didalam kamar, jantungnya mulai berdegup tidak keruan. Dihadapan sang ayah yang kebetulan menjenguk Hae-won, Young-jae mengutarakan niatnya menginap.

Episode 9
Mulai merasakan tidak enak, Ji-eun malah mendapat kesialan dua kali : saat diminta mengantarkan makanan tersebut ke rumah sakit, disana ia malah bertemu dengan ibu Young-jae yang memintanya datang kerumah. Sesampai disana, gadis itu diminta nenek sang suami untuk membersihkan kebun.Pertemuan dua wanita berbeda generasi tersebut menghadirkan sejumlah kelucuan, yang berbuntut dengan kumatnya sakit kepala nenek Young-jae. Berniat membantu dengan cara membopong, ji-eun malah menyebabkan wanita tua itu mengalami sejumlah cedera mulai dari kepala terbentur hingga kaki lecet. ‘Keberanian’ Ji-eun tersebut membuat ibu Young-jae mulai simpati kepadanya.Tidak tenang saat review film, Young-jae pamit dan menemui Min-hyuk sambil mengajaknya minum bersama. Saat berbicara empat mata, ia mengancam ‘kakak’nya itu supaya tidak menyakiti Hae-won. Siapa sangka, Min-hyuk malah menanggapinya dengan santai sehingga Young-jae semakin kesal.Kejengkelan tersebut dilampiaskannya sesampai dirumah ke Ji-eun, sehingga mereka kembali bertengkar. Keadaan semakin parah setelah keesokan harinya cincin yang dipakai Young-jae tertinggal di tempat Hae-won, kasarnya ucapan Young-jae membuat Ji-eun tidak tahan lagi.Saat melihat istrinya tidak ada ditempat, Young-jae mulai kelimpungan. Dasar sial, saat keluar ia kembali bertemu Dong-wook dan Hee-jin. Meski tidak diperbolehkan masuk, keduanya nekat melewati jendela. Saat kembali kerumah, keberadaan mereka didalam rumah membuat Young-jae jengkel, namun ia tidak berkutik ketika diancam.Beruntung tak lama kemudian Ji-eun kembali pulang (setelah bertemu Min-hyuk), kemudian melontarkan tawaran yang sulit ditolak Dong-wook dan Hee-jin. Diam-diam, Young-jae menyesal telah berkata kasar dan dengan wajah memelas, mengatakan siap menjaga cincin tersebut supaya tidak hilang lagi.Ketika duduk di beranda belakang, Ji-eun mengutarakan keheranannya dengan pernikahannya yang diwarnai oleh pertengkaran dan berbaikan yang terus berulang. Ia meminta Young-jae untuk sama-sama berusaha menjaga diri. Janji tersebut hanya bertahan hingga paginya, ketika Ji-eun dan Young-jae kembali bertengkar masalah foto pernikahan.

Episode 10
Sepulang mengantar Hae-won dari pub, Young-jae merasa bersalah karena telah berbohong namun sikap sang istri yang pura-pura tidak perduli membuatnya heran. Padahal, Ji-eun sendiri mulai merasa cemburu dan membayangkan hal yang tidak-tidak mengenai hubungan Young-jae dan Hae-won. Lamunannya dibuyarkan oleh teriakan Young-jae.

Saat sendirian, mendadak Ji-eun mendapat telepon untuk menemani nenek Young-jae ke galeri seni. Sempat kelepasan berbicara kasar saat makan bersama, pelan-pelan Ji-eun mulai diterima oleh keluarga suaminya setelah mengaku bisa bermain kartu. Saat pulang, Young-jae kelimpungan melihat gadis itu tidak ada, namun baru malam ia memberanikan diri menelepon.

Berada didalam kamar Young-jae semasa remaja, dengan antusias Ji-eun menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang, di luar dugaan, dijawab oleh suaminya dengan suara pelan. Setelah menutup telepon, Ji-eun semakin terbayang-bayang oleh Young-jae yang mulai disukainya, namun keberadaan Hae-won membuat gadis itu tidak yakin.

Ketika paginya Ji-eun belum juga pulang, Young-jae menyiapkan makanan yang sebelumnya pernah dimakan Ji-eun dan disebutnya ‘makanan hewan’. Baru beberapa suap, mendadak Ji-eun pulang, bengong, dan kemudian mencela pria itu. Rupanya selama berada di rumah orang tua Young-jae, Ji-eun berpikir keras mengenai cara untuk menghindari pertengkaran.

Cara yang ditawarkannya cukup mengejutkan, namun dasar bergengsi tinggi, Young-jae mengiyakan saja dengan nada tinggi. Rupanya terlalu lama tidak bicara dengan Ji-eun mulai membuat pria itu kehilangan sesuatu, dengan berbagai cara ia berusaha menarik perhatian sang istri mulai dari menyuruh membersihkan ruang tamu sampai memarahinya saat menggunakan komputer di malam hari.

Ji-eun tetap bergeming dan meneruskan aksi diamnya, yang berakhir ketika ia panik mengetahui komputer dimatikan Young-jae. Sempat ngambek berat, Ji-eun ngambek dan menolak tawaran damai Young-jae berupa es krim (yang biasanya ampuh). Terpaksa ditempuh cara lain yaitu dengan menyanyi didepan gadis itu. Melihat aksi suaminya, hati Ji-eun semakin luluh.

Karena itu, betapa jengkelnya Ji-eun ketika menyaksikan Young-jae tidak berkutik setiap kali ditelepon Hae-won. Saat acara makan malam merayakan peluncuran film pria itu, ia mendatangi Hae-won dan memintanya untuk tidak mengganggu Young-jae lagi namun ditolak.

Ucapan tersebut ternyata serius, Hae-won dengan pesonanya mampu membuat Young-jae tidak berkutik bahkan dengan jelas menolak ketika pria itu hendak mengajak sang istri. Diluar saat hendak pergi, mendadak Ji-eun muncul dan meminta supaya Young-jae tidak pergi. Karena tidak enak dengan Hae-won yang terus memaksa, Ji-eun akhirnya ditinggalkan seorang diri.

Episode 11
Saat tiba dirumah, Ji-eun ternyata telah menunggu dengan niat ingin mengutarakan perasaannya kepada sang suami. Ketika mengobrol (tepatnya bertengkar) dengan Young-jae, Ji-eun mengutarakan ketertarikannya kepada pria itu. Reaksi Young-jea : sempat melongo sesaat sebelum kemudian tertawa.

Diam-diam Ji-eun mengutuk dirinya sendiri dan menyesal menyimpan perasaan terhadap pria itu. Tidak hanya itu, ia bahkan menganggap dirinya memiliki penyakit mental. Ucapannya tersebut tidak juga dilupakan Young-jae, yang langsung mencela gadis itu di menit pertama mereka bertemu pagi harinya.

Kedekatan Young-jae dan Hae-won ternyata tercium pers, sehingga mau tidak mau pria itu menerima tawaran untuk diwawancara bersama Ji-eun. Merasa dirinya diatas angin, Ji-eun berhasil memaksa Young-jae untuk melakukan sejumlah pekerjaan rumah seperti mengepel, mencuci piring dan membersihkan kaca.

Kesempatan untuk balas dendam itu tidak disia-siakan Ji-eun, Young-jae akhirnya tidak tahan lagi dan mengamuk setelah gadis itu (untuk kesekian kalinya) kembali mengotori lantai yang telah dipel. Ketika wartawan datang, sandiwara keduanyapun dimulai.

Keduanya dipotret saat sedang memasak, membersihkan rumah, dan menyiram kebun. Masing-masing berusaha saling ‘menjatuhkan’ pasangannya dengan cara unik, namun hal itu luput dari pantauan wartawan. Didalam rumah, Ji-eun dengan antusias menceritakan asal mula berdirinya Full House, sementara Young-jae memandanginya dengan penuh arti.

Saat tinggal berdua, sifat asli keduanya kembali muncul. Ji-eun meminta supaya suaminya menjaga sikap karena ia tidak ingin gosip tidak enak kembali terdengar. Mendengar itu, Young-jae kelepasan bicara bahwa ia bakal kehilangan saat Ji-eun sudah tidak ada lagi disana.

Sementara itu, hubungan Min-hyuk dan Ji-eun semakin dekat. Mendengar gadis itu berencana untuk menonton film yang dibintangi Young-jae, ia membatalkan rencana kerjanya dan memilih untuk menemani gadis itu. Di bioskop, mereka bertemu Dong-wook dan Hee-jin, yang sempat membuat Ji-eun kesal dengan komentarnya.

Dasar berwatak polos, Ji-eun dengan entengnya bercerita pada Min-hyuk tentang dugaan Hee-jin terhadap pria itu. Jawaban yang didapat sungguh mengejutkan, Min-hyuk dengan jujur mengaku kalau ia memang menyukai gadis itu, dan sempat membuat Ji-eun salah tingkah.

Berbeda dengan Hee-jin yang mendukung hubungan Ji-eun dan Min-hyuk, Dong-wook diam-diam tidak setuju dan berusaha memberitahu kedekatan mereka pada Young-jae. Meski berlagak tidak perduli, diam-diam pria itu mulai resah dan mulai mencari cara untuk memisahkan keduanya.

Tahu kalau Ji-eun sangat memperhatikan keluarganya, Young-jae menelepon dan meminta supaya Ji-eun bertemu dengannya di suatu tempat untuk kemudian menjenguk sang nenek yang sakit keras. Kabar itu tentu saja membuat Ji-eun panik, ia langsung bergegas menuju tempat pertemuan dan meminta maaf pada Min-hyuk.

Episode 12
Saat tiba dirumah, Ji-eun ternyata telah menunggu dengan niat ingin mengutarakan perasaannya kepada sang suami. Ketika mengobrol (tepatnya bertengkar) dengan Young-jae, Ji-eun mengutarakan ketertarikannya kepada pria itu. Reaksi Young-jae : sempat melongo sesaat sebelum kemudian tertawa.

Diam-diam Ji-eun mengutuk dirinya sendiri dan menyesal menyimpan perasaan terhadap pria itu. Tidak hanya itu, ia bahkan menganggap dirinya memiliki penyakit mental. Ucapannya tersebut tidak juga dilupakan Young-jae, yang langsung mencela gadis itu di menit pertama mereka bertemu pagi harinya.

Kedekatan Young-jae dan Hae-won ternyata tercium pers, sehingga mau tidak mau pria itu menerima tawaran untuk diwawancara bersama Ji-eun. Merasa dirinya diatas angin, Ji-eun berhasil memaksa Young-jae untuk melakukan sejumlah pekerjaan rumah seperti mengepel, mencuci piring dan membersihkan kaca.

Kesempatan untuk balas dendam itu tidak disia-siakan Ji-eun, Young-jae akhirnya tidak tahan lagi dan mengamuk setelah gadis itu (untuk kesekian kalinya) kembali mengotori lantai yang telah dipel. Ketika wartawan datang, sandiwara keduanyapun dimulai.

Keduanya dipotret saat sedang memasak, membersihkan rumah, dan menyiram kebun. Masing-masing berusaha saling ‘menjatuhkan’ pasangannya dengan cara unik, namun hal itu luput dari pantauan wartawan. Didalam rumah, Ji-eun dengan antusias menceritakan asal mula berdirinya Full House, sementara Young-jae memandanginya dengan penuh arti.

Saat tinggal berdua, sifat asli keduanya kembali muncul. Ji-eun meminta supaya suaminya menjaga sikap karena ia tidak ingin gosip tidak enak kembali terdengar. Mendengar itu, Young-jae kelepasan bicara bahwa ia bakal kehilangan saat Ji-eun sudah tidak ada lagi disana.

Sementara itu, hubungan Min-hyuk dan Ji-eun semakin dekat. Mendengar gadis itu berencana untuk menonton film yang dibintangi Young-jae, ia membatalkan rencana kerjanya dan memilih untuk menemani gadis itu. Di bioskop, mereka bertemu Dong-wook dan Hee-jin, yang sempat membuat Ji-eun kesal dengan komentarnya.

Dasar berwatak polos, Ji-eun dengan entengnya bercerita pada Min-hyuk tentang dugaan Hee-jin terhadap pria itu. Jawaban yang didapat sungguh mengejutkan, Min-hyuk dengan jujur mengaku kalau ia memang menyukai gadis itu, dan sempat membuat Ji-eun salah tingkah.

Berbeda dengan Hee-jin yang mendukung hubungan Ji-eun dan Min-hyuk, Dong-wook diam-diam tidak setuju dan berusaha memberitahu kedekatan mereka pada Young-jae. Meski berlagak tidak perduli, diam-diam pria itu mulai resah dan mulai mencari cara untuk memisahkan keduanya.
Tahu kalau Ji-eun sangat memperhatikan keluarganya, Young-jae menelepon dan meminta supaya Ji-eun bertemu dengannya di suatu tempat untuk kemudian menjenguk sang nenek yang sakit keras. Kabar itu tentu saja membuat Ji-eun panik, ia langsung bergegas menuju tempat pertemuan dan meminta maaf pada Min-hyuk.

Episode 13
Namun Young-jae kena batunya, ia gagal meyakinkan Ji-eun (meski sudah berpura-pura menerima telepon) untuk tidak pergi kerumah keluarganya. Ketika sampai terpaksa pria itu bersandiwara dan memeluk sang nenek dengan sikap panik, tingkah laku yang membuat sang nenek dan kedua orangtuanya mengernyit bingung.Ji-eun mulai merasa dirinya dibohongi, namun Young-jae terus mencari alasan yang malah membuat kebohongannya semakin terlihat. Tidak hanya itu tingkah pria itu yang diam-diam cemburu. Saat mengetahui keesokan harinya Ji-eun hendak pergi bersama Min-hyuk, ia langsung mencari akal dan memberi beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.Meski jengkel dengan sikap aneh tersebut, Ji-eun tetap mengerjakan pekerjaan yang diberikan. Kaget melihat gadis itu menyelesaikan semuanya, Young-jae kembali mencari-cari alasan dan meminta semua pekerjaan tersebut diulang. Ji-eun akhirnya tidak tahan lagi, ia kabur lewat jendela namun ketahuan oleh Young-jae sehingga keduanya terlibat kejar-kejaran.Beruntung, Ji-eun berhasil lolos dan meneruskan rencananya untuk menonton bersama Min-hyuk. Di bioskop, ia kembali bertemu dengan Dong-wook dan Hee-jin sambil mengancam keduanya untuk tidak berpikir macam-macam. Telepon genggam yang dimatikan membuat Young-jae dirumah semakin panas.Keduanya meneruskan acara dengan mengobrol di taman, Ji-eun berjanji bakal memberi hadiah pada Min-hyuk yang hari itu ternyata berulang tahun. Namun, pria itu malah kembali mengutarakan perasaannya pada Ji-eun.Pertanyaan tersebut membuat Ji-eun mati kutu, ia berusaha menjadikan statusnya yang telah menikah sebagai tameng namun tidak berhasil. Sebelum berpisah, gadis itu berjanji suatu saat nanti akan berusaha untuk menyukai pria itu.

Saat tiba dirumah, Young-jae yang jengkel karena menunggu sejak siang langsung menginterogasi istrinya. Tidak berpikir macam-macam, Ji-eun dengan polos menceritakan semuanya termasuk janjinya pada Min-hyuk. Young-jae yang sedang minum langsung menyemburkan air dimulutnya, dan menatap tidak percaya ke arah gadis itu.

Episode 14
Kesal dengan jawaban itu, saat dirumah Young-jae berusaha meyakinkan Ji-eun bahwa Min-hyuk adalah seorang playboy. Namun gadis itu membela dengan mengatakan pria itu lebih baik dari sang suami yang memperlakukannya sebagai pembantu.Dasar polos, Ji-eun malah mengutarakan rencananya mengundang Min-hyuk ke Full House, dan memancing kemarahan Young-jae yang langsung menolak. Namun keesokan paginya, Young-jae berubah pikiran sehingga istrinya yang tidak siap terkejut ketika diminta untuk memasak. Saat marah-marah, mendadak gadis itu mendapat ide cemerlang.Semula berniat menelepon ibu Young-jae, Ji-eun malah akhirnya mengobrol dengan nenek sang suami yang memintanya datang untuk diajari memasak secara langsung. Sempat merasa senang, belakangan baru ketahuan bahwa ternyata wanita tua itu sebenarnya tidak bisa memasak. Ji-eun yang merasa dikerjai berusaha menghibur nenek suaminya dengan menyanyi, namun air matanya berderai karena merasa wanita itu selalu membencinya. Yang terjadi berikutnya malah kebalikan : nenek Young-jae menghibur Ji-eun dengan menyanyi hingga akhirnya berhenti ketika anak dan menantunya muncul dengan wajah heran.Akibat perubahan rencana mendadak, Young-jae terpaksa membatalkan janjinya dengan Hae-won. Sambil menunggu kedatangan Min-hyuk, pria itu meminta Ji-eun untuk menuruti permintaannya pura-pura hamil (yang tentu saja tidak disadari gadis itu). Padahal, rahasia kawin kontrak mereka telah terbongkar oleh Hee-jin yang tidak sengaja menceritakan semuanya saat menumpang mobil Min-hyuk.Sempat merasa senang karena berhasil mengelabuhi rivalnya, Young-jae kembali dibuat kesal mendengar rencana Ji-eun bertemu Min-hyuk, dan berusaha ‘merayu’ istrinya dengan cara mengajak makan malam. Namun Ji-eun kembali dibuat kecewa dan menunggu sendirian karena disaat yang sama Hae-won kembali menjadi perintang.
Kejadian tersebut membuat Ji-eun meradang dan marah, namun Young-jae berusaha berkelit sehingga gadis itu mengeluarkan kata-kata menyakitkan dan pergi. Saat merenung di sebuah taman, mendadak hujan turun. Young-jae yang panik berusaha menyusul dengan payung, namun ia tidak menemukan Ji-eun yang telah pergi dengan Min-hyuk yang datang menjemput.

Episode 15
Dongkol dengan kebodohan suami-istri Dong-wook dan Hee-jin, Ji-eun nyaris saja mengulangi kesalahan mereka didepan Min-hyuk, yang sebenarnya telah lama curiga. Benar saja, pria itu langsung meminta kesempatan untuk bisa memenangkan hati Ji-eun, dan membuatnya terdiam.Di tempat lain, Dong-wook malah semakin memanaskan suasana dengan menceritakan soal keceplosan Hee-jin kepada Young-jae. Begitu sampai dirumah, pria itu mengamuk ketika tahu istrinya mendapat bunga dari rivalnya tersebut. Namun dengan tenang, Ji-eun mengingatkan bahwa pernikahan mereka hanya sandiwara belaka. Semakin cemburu, diam-diam Young-jae menyelinap masuk kedalam kamar Ji-eun untuk mencari surat kontrak pernikahannya namun dasar apes, ia malah ketahuan. Ia mulai membuka diri dan dengan wajah memelas meminta supaya surat kontrak pernikahan mereka dibuat ulang dengan alasan banyak hal-hal yang harus diperbaharui supaya tidak merugikan gadis itu. Tidak sadar itu hanya alasan, Ji-eun manggut-manggut mengamini.

Episode 16
Tanpa berpikir panjang, Young-jae menyanggupi semua syarat yang diajukan istrinya, namun Ji-eun terbelalak kaget mendengar kontrak pernikahan mereka berubah menjadi 3 tahun. Gadis itu sadar kalau perjanjian itu diterima, maka masa mudanya bakal terbuang sia-sia.

Setelah cukup lama berpikir, Ji-eun dengan sedikit berat menyanggupi surat kontrak baru tersebut. Ternyata salah satu alasan utamanya adalah karena ia mulai merasa keluarga sang suami sebagai keluarganya sendiri. Malamnya, Young-jae tidur dengan senyum lebar.

Merasa diatas angin, paginya Young-jae baru sadar kalau di perjanjian baru tersebut ia sudah tidak bisa lagi semena-mena dan harus membantu Ji-eun mengerjakan tugas membersihkan rumah. Tidak hanya itu, Ji-eun bahkan meminta Young-jae untuk memberikannya seikat mawar dua kali setiap minggunya.

Kecerobohan Dong-wook kembali membuat hubungan Ji-eun dan Young-jae yang mulai mesra terganggu, pasalnya Hae-won tanpa sengaja mendengar pembicaraan pria itu tentang kawin kontrak Ji-eun. Ia langsung mendatangi Full House, menemui Ji-eun dan memintanya untuk membiarkan Young-jae kembali ke sisinya. Ji-eun hanya bisa terdiam mendengar permintaan tersebut.

Usai wawancara dengan pers, Young-jae menemui Hae-won, yang meminta pria itu untuk menerimanya kembali. Meski pikirannya kalut, Young-jae tidak melupakan janjinya pada Ji-eun, ia memberikan gadis itu seikat mawar. Mata Ji-eun langsung bersinar-sinar dan bibirnya tersenyum gembira, itu benar-benar kejutan yang tidak disangkanya.

Episode 17
Paginya saat berpapasan dengan Ji-eun di wastafel, Young-jae berusaha menutupi kegugupannya dengan mencela gadis itu namun ia buru-buru minta maaf. Di meja makan, hatinya semakin sakit ketika istrinya tersebut meminta ijin untuk bisa bersama Min-hyuk.

Meski tidak rela, Young-jae berbesar hati dan mengatakan supaya Ji-eun memilih hal yang terbaik. Ucapan itu malah membuat Ji-eun kesal, ia keluar rumah dan meneruskan rencananya menemui Min-hyuk sambil uring-uringan. Diam-diam, Ji-eun berharap agar Young-jae menunjukkan rasa cemburu dan mencegahnya.

Pikiran Ji-eun menerawang saat Min-hyuk menegurnya, gadis itu belakangan menceritakan bahwa pernikahan kontraknya diperpanjang menjadi 3 tahun. Min-hyuk berusaha menenangkan, namun ucapan Ji-eun membuat pria itu terkejut : meski kerap diperlakukan buruk dari Young-jae, gadis itu dengan mata berkaca-kaca mengaku hanya bersama sang suami dirinya bisa bahagia.

Dirumah, Young-jae berganti tugas dengan Ji-eun yaitu membersihkan rumah. Setelah selesai, ia dengan antusias menunggu sang istri pulang didepan rumah, namun mengelak ketika ditanya. Young-jae penasaran dengan hasil pertemuan Ji-eun dan Min-hyuk, namun jawaban yang diperoleh malah membuat keduanya kembali bertengkar.
Merasa ada perubahan pada diri sang istri, Young-jae mengkonfrontir Ji-eun namun gadis itu mampu berkelit. Mendengar Ji-eun menunjukkan gelagat tidak baik, Young-jae yang ketakutan menawarkan untuk mengerjakan tugas rumah sampai novel Ji-eun rampung. Ucapan tersebut ditambah permintaan maaf membuat Ji-eun semakin heran campur penasaran.

Episode 18
Mendengar suara gaduh didapur, Ji-eun langsung berlari dan terkejut mendengar penuturan Young-jae bahwa jarinya putus. Dengan ekspresi ngeri, gadis itu mencari potongan jari tersebut namun terhenti begitu mendengar suaminya menyebut soal memasak nasi.Dengan tersenyum bandel, Young-jae menunjukkan jarinya yang sebenarnya tidak apa-apa. Sempat bersyukur, Ji-eun berubah jengkel dan memberi pelajaran pria itu dengan menggigitnya hingga Young-hae berteriak kesakitan. Saat ditanya mengenai perasaannya tentang kedekatan Ji-eun dan Min-hyuk, Young-jae mengatakan tidak merasa cemburu (padahal hatinya terasa sakit).Saat bertemu Hae-won, Young-jae menceritakan perihal perpanjangan masa kawin kontraknya. Meski kecewa, gadis itu menyatakan bakal menunggu. Jawaban tersebut diikuti oleh tindakan mengunjungi rumah orang tua Young-jae untuk merebut perhatian mereka, Ji-eun yang juga kebetulan datang tidak berdaya dan hanya bisa menghela napas mendengar keakraban Hae-won dengan keluarga suaminya.Setelah ‘keakraban’ itu, Hae-won mengajak Ji-eun mengobrol dan mengatakan bahwa Young-jae telah memilihnya. Diam-diam terpukul oleh penuturan rivalnya itu, Ji-eun mengambil keputusan untuk bercerai supaya tidak merintangi hubungan sang suami dengan Hae-won. Ia memutuskan untuk meminjam uang pada Dong-wook dan Hee-jin, yang terheran-heran melihat tingkah gadis itu.Setiba dirumah, Ji-eun memutuskan untuk membuat hati Young-jae senang dengan menuruti perintah pria itu, dan sebelum masuk ia melepas cincin kawinnya. Melihat sikap yang berubah, Young-jae berusaha mengerjai dengan harapan Ji-eun bakal melawan, namun tidak berhasil karena gadis itu terus menurut.Melihat di jari Ji-eun tidak ada cincin, Young-jae marah dan mengira itu alasan gadis itu menurut. Melihat wajah yang sedih, pria itu berinisiatif untuk memulai aksi gambarnya, dan meminta Ji-eun melakukan hal serupa pada tangannya. Sikap manis Young-jae membuat Ji-eun semakin berat melupakan sosoknya.Keesokan harinya sebelum berangkat menemui Min-hyuk untuk menyerahkan skenario, Ji-eun berpesan supaya Young-jae tidak keluar rumah. Seperti yang sudah diduga, skenario tersebut diterima dengan baik namun wajah Ji-eun nampak tidak bersemangat. Ketika ditanya saat diantar pulang, gadis itu berusaha menutupinya dengan wajah ceria.
Berusaha membalas Young-jae yang kerap membuatnya menunggu, Ji-eun mengajak Min-hyuk untuk menghabiskan waktu bersama (meski sebelumnya ia menceritakan alasan dibalik tindakan itu). Saat pulang, ia kaget melihat semua hiasan yang dibuat Young-jae menyambut keberhasilannya. Membangunkan sang suami, Ji-eun menuturkan niatnya untuk bercerai.

Episode 19
Hee-jin memberitahu bahwa pihak manajer telah melarang Hae-won melanjutkan hubungannya dengan Young-jae, karena setelah kegagalan film perdana, gosip miring akan langsung menamatkan karir pria itu. Dalam hatinya meski tidak setuju, Ji-eun cukup senang melihat perkembangan itu.Waktu merenung sendirian, mendadak terdengar ketukan pintu. Ternyata, yang datang adalah tukang bunga yang membawa puluhan buket berbagai jenis tanaman hias tersebut. Sempat sebal diawalnya, Ji-eun langsung tahu bahwa itu semua adalah ulang Young-jae.Saat mengobrol, keduanya telah menyusun rencana matang yaitu mengulang kembali saat-saat indah diawal pernikahan mulai dari main ski es sampai berbulan madu. Tersenyum melihat kebaikan hati suaminya, Ji-eun mengambil keputusan nekat : ia mencium Young-jae. Wajah pria itu bersemu merah karena malu, namun ekspresinya berubah seketika melihat siapa yang muncul didepannya.Rupanya, diam-diam Hae-won masuk kedalam rumah untuk memberi kejutan namun kaget melihat Young-jae yang diam saja (bahkan terkesan senang). Gadis itu langsung pergi dan tidak menghiraukan Young-jae yang mengejar sambil memanggil-manggilnya.Ketika kembali kedalam rumah, Young-jae mengutarakan isi hati terdalamnya : ia ingin selalu bersama Ji-eun namun hal terbaik yang harus dilakukannya adalah keluar dari Full House dan tinggal bersama Hae-won. Ucapan tersebut membuat gadis ceria itu kaget setengah mati, namun ia berusaha menutupi kegundahan hatinya dan menghibur Young-jae.Sikap baik Ji-eun membuat Young-jae semakin menderita karena ia menjadi semakin sulit untuk melupakan gadis yang sudah terlanjur disukainya itu. Untuk mengubah keadaan, pria itu kembali berusaha berlaku kasar, namun ketika melihat istrinya pulang dalam keadaan mabuk, Young-jae malah panik.Perasaannya semakin tidak keruan mendengar Ji-eun dalam keadaan setengah mabuk berkata tidak akan membiarkan Young-jae pergi dan akan selalu menjaganya. Paginya, ia mengajak sang istri untuk pergi liburan dengan alasan menghindari gosip, namun Ji-eun malah menolak dan berkata akan tinggal disisi Young-jae.
Gadis itu kembali ‘disiksa’ disuruh membersihkan kamar mandi. Young-jae juga menambahkan bahwa Ji-eun bebas pergi karena ia tidak akan menyusul lagi. Niat perpisahan tersebut ditentang oleh sang manajer, namun keputusan Young-jae sudah bulat.

Episode 20
Begitu mendengar janji mereka dibatalkan, Ji-eun menandaskan bahwa itu berarti ia tidak perlu memasak dan boleh pergi keluar rumah tanpa harus melapor. Mendengar itu, Young-jae kelabakan namun ia sudah terlanjur melontarkan ucapan yang sudah tidak bisa ditarik lagi.Saat Ji-eun hendak keluar rumah untuk bertemu Min-hyuk, Young-jae yang menerima telepon dari Hae-won (yang mengajaknya makan bareng) sengaja mengeraskan suaranya supaya sang istri kesal. Dasar nasib, keduanya justru bertemu di restoran bersama pasangan masing-masing.Kejadian lucu sempat terjadi saat keempatnya makan bersama, saling sindir antara suami-istri kocak tersebut tidak bisa dihindari terutama ketika Min-hyuk dengan elegan hendak membersihkan mulut Ji-eun yang belepotan. Hati Hae-won semakin kecewa melihat pandangan Young-jae tidak lepas dari Ji-eun saat rivalnya tersebut pergi dengan mobil Min-hyuk.Ajakan Min-hyuk pergi ke luar kota disampaikan Ji-eun kepada sang suami, dan membuat Young-jae kebakaran jenggot. Dengan wajah sedih, pria itu mengatakan mungkin tidak akan ada di Full House saat gadis itu kembali. Gantian Ji-eun yang hatinya seperti ditusuk duri.Hari perpisahan akhirnya tiba, Young-jae menolak mengantar Ji-eun ke bandara dan datang ke tempat Hae-won. Saat bercerita didalam mobil, tanpa sadar pria itu memanggil Hae-won dengan nama Ji-eun. Sadar kepada siapa hati pria itu, Hae-won meminta Young-jae untuk tidak membiarkan Ji-eun pergi begitu saja.Young-jae langsung memacu mobilnya ke bandara, namun pesawat yang ditumpangi Ji-eun keburu berangkat. Saat di bar, Hae-won mengaku sudah tahu kalau selama ini cinta Young-jae hanyalah kepada Ji-eun. Di kesempatan itu, ia juga mengatakan akan melepas pria itu. Ia meminta Young-jae pulang dan menunggu hingga Ji-eun kembali dengan jiwa besar.

Saat sampai dirumah, ia justru melihat pemandangan yang tidak menyenangkan : Ji-eun duduk berdua bersama Min-hyuk. Karena kecewa, pria itu langsung masuk kamar. Paginya, Ji-eun bagai melihat hantu saat tahu Young-jae ada dikamarnya dan langsung mengguncang tubuh pria itu supaya bangun. Saat Young-jae tidak melihat, Ji-eun tersenyum bahagia karena pria itu tidak jadi pindah.

Episode 21
Meski berusaha menghalangi pertemuan sang rival dengan istrinya, Yong-jae tak berdaya dan hanya bisa marah-marah. Saat melihat Ji-eun hendak pergi, dengan kasar pria itu melarang dengan alasan gadis itu harus membersihkan rumah.Melihat Ji-eun mengernyitkan kening, suara Young-jae berubah pelan dan dengan wajah memelas memintanya tidak pergi. Menghadapi ‘bujukan’ seperti itu, Ji-eun membatalkan rencananya. Dirumah, keduanya membersihkan kaca bersama dan dengan sedikit trik, Young-jae nyaris saja bisa mencium bibir istrinya kalau saja tidak ada gangguan dari Hee-jin dan Dong-wook.Kabar tentang kawin kontrak terdengar oleh ayah Young-jae, pria setengah baya itu mendatangi Full House dengan penuh amarah. Berusaha mencium bibir Ji-eun namun lagi-lagi gagal, Young-jae dengan sikap menantang membenarkan kabar itu dan meminta sang ayah tidak ikut campur. Nyaris saja terjadi perkelahian kalau saja Ji-eun tidak memisahkan keduanya.Saat mengobrol berdua, ayah Young-jae terang-terangan menyatakan kekecewaannya. Hati Ji-eun terasa sakit karena selain menyukai Young-jae, ia juga mulai menyayangi keluarga sang suami. Meski sudah dinasehati untuk tidak pergi ke rumah keluarga, Ji-eun nekat. Penolakan nenek Young-jae untuk bertemu dengannya semakin melengkapi penderitaan Ji-eun.Hanya kepada Min-hyuk Ji-eun bisa menceritakan isi hatinya tentang Young-jae dan keluarga. Saat pulang, Young-jae yang cemburu malah menuduhnya macam-macam. Ji-eun akhirnya tidak tahan lagi dan menceritakan semuanya, terutama soal Young-jae yang telah membuatnya menderita. Menutup pembicaraan mereka, gadis itu minta berpisah supaya Yong-jae bisa kembali ke Hae-won.Paginya, Ji-eun hanya menemukan pesan dari Young-jae di lemari es yang meminta maaf karena selama ini telah membuat gadis itu menderita. Tulisan itu justru membuat Ji-eun semakin sedih. Saat Hae-won datang, ia memberikan cincin pernikahan sebagai simbol penyerahan Young-jae.

Terkejut melihat sikap Ji-eun, Hae-won membeberkan semuanya mulai dari sifat Young-jae yang serba tertutup sampai kenyataan bahwa pria itu hanya mencintai Ji-eun. Ia juga meminta Ji-eun untuk memberi Young-jae satu kesempatan lagi, namun gadis itu menolak. Ditempat lain, Young-jae mempersiapkan diri untuk melakukan konferensi pers soal perceraiannya.

Episode 22
Saat mengobrol, Min-hyuk memberitahu gadis yang baru saja bercerai itu seputar kemajuan film yang naskahnya ditulis Ji-eun. Terlihat kecewa mendengar siapa calon aktor utamanya, Min-hyuk langsung bisa menebak bahwa Ji-eun berharap Young-jae yang memperoleh peran tersebut.Min-hyuk kemudian mengajak Ji-eun makan siang bersama, dan secara mengejutkan menyampaikan lamaran. Dengan tergagap, gadis itu menepis halus dengan alasan belum siap. Meski tidak suka akan kehadiran Young-jae, Min-hyuk berusaha memenuhi harapan Ji-eun agar rivalnya tersebut bermain di film terbaru, namun pihak manajer mengaku tidak bisa membujuk aktor tersebut.Akhirnya, Dong-wook yang ditugaskan untuk membujuk Young-jae. Ternyata, pria itu sedang menyepi di sebuah biara dan hidup bersama para biksu. Ketenangannya terusik oleh kehadiran Dong-wook, yang berusaha memanas-manasi Young-jae tentang keadaan Ji-eun yang dikatakannya patah hati karena ditipu Min-hyuk. Strategi itu sukses membuat Young-jae keluar dari ‘persembunyiannya’.Di Full House, Ji-eun kedatangan Hee-jin yang memberitahu bahwa nenek Young-jae sakit dan harus dirawat. Melihat kondisi wanita tua itu yang terbaring tak berdaya di rumah sakit, Ji-eun menangis sesunggukan sambil menyatakan penyesalannya. Kesedihan Ji-eun terlihat oleh ayah Young-jae, yang hanya bisa menghela napas sebelum berlalu pergi.Setelah sembuh, nenek mengundang Ji-eun untuk datang. Gadis itu dimarahi habis-habisan, namun belakangan wanita tua itu tidak tega melihat air mata Ji-eun bercucuran. Akhirnya diajukan satu persyaratan : Ji-eun harus bisa membujuk Young-jae untuk meminta maaf pada sang ayah.Sempat minta nasehat Hae-won, yang justru memberitahu bahwa hanya Ji-eun yang bisa membuat Young-jae keluar dari persembunyian, pasangan suami-istri tersebut kembali bertemu di depan Full House. Perasaan haru, sedih, dan bahagia bercampur dalam diri Ji-eun, namun seperti bisa ditebak, keduanya kembali bertengkar saat berada didalam rumah.Kali ini Ji-eun membalas perbuatan Young-jae dulu : ia mengusir pria itu dari Full House. Karena tidak ada tempat berteduh, pria itu mengulang apa yang dilakukan Ji-eun yaitu tidur di pekarangan. Malamnya saat memeriksa, Ji-eun panik melihat Young-jae tidak ada dan sedih karena mengira pria itu pergi tanpa pamit.

Namun saat masuk kamar sang mantan suami, ia terkejut melihat Young-jae tidur diatas ranjangnya. Merasa dipermainkan, Ji-eun menangis meraung-raung dan berhasil ‘memaksa’ Young-jae mendatangi ayahnya untuk minta maaf. Didepan sang ayah, pemuda itu mengaku serius ingin menikahi Ji-eun dan tidak akan melepaskan gadis itu.

Setelah mencari cincin, Young-jae berniat melamar Ji-eun dan mengajaknya makan malam disebuah restoran. Gadis itu menolak dengan alasan mereka harus berhemat karena Young-jae bukan aktor terkenal lagi, sehingga pria itu kesal. Kejengkelannya semakin lengkap setelah Ji-eun menerima telepon dari Min-hyuk yang sedang dalam perjalanan ke Full House.


Episode 23
Waktu ditawari untuk kembali main film, sifat arogan Young-jae muncul lagi apalagi ketika mendengar penulis naskahnya adalah Ji-eun. Ia langsung menolak tawaran tersebut, dan membuat Ji-eun tersinggung sehingga mengatakan tidak bakal memperdulikan pria itu lagi.

Untuk menenangkan keadaan karena keduanya sudah mulai saling teriak, Min-hyuk mengalihkan pembicaraan dan mengajak Young-jae berbicara diluar. Kepada pria itu, Min-hyuk menawarkan untuk mencari tempat tinggal baru dengan alasan tidak suka Young-jae terus berada didekat gadis yang disukainya. Tidak hanya itu, Min-hyuk juga mengaku telah menyampaikan lamaran pada Ji-eun.

Saat mengobrol di meja makan, ucapan Min-hyuk terus terngiang di kepala Young-jae sehingga ia kembali berkata kasar pada Ji-eun. Belakangan suaranya merendah, dan berusaha membangkitkan semangat Ji-eun dengan mengatakan bahwa hidup dengan Min-hyuk pasti membuat gadis itu bahagia.

Ketika pagi tiba, Young-jae telah pergi dan hanya meninggalkan pesan di lemari es. Kepergiannya membuat hati Ji-eun terasa kosong, ia baru sadar kalau tidak bisa hidup tanpa pria itu. Ji-eun menemui Min-hyuk dan meminta eksekutif muda tersebut untuk tidak menunggunya lagi karena hatinya hanya untuk Young-jae.

Siapa sangka, malamnya Young-jae telah kembali berada di Full House. Kepada Ji-eun, ia mengaku semula berencana melepas gadis itu kepada Min-hyuk namun hatinya tidak mampu. Young-jae juga mengutarakan seluruh isi hatinya, menunjukkan cincin, dan melamar Ji-eun.

Terkejut dengan kejadian tak terduga tersebut, Ji-eun berusaha menutupinya dengan meminta waktu seminggu (yang kemudian berubah menjadi tiga hari) untuk mempertimbangkan. Namun Young-jae tetap Young-jae, ia hanya memberi batas waktu hingga pagi hari dan sebelum pergi mengomeli Ji-eun yang tidak membersihkan rumah.

Keesokan harinya keduanya kembali bertengkar karena Young-jae tanpa sengaja menghilangkan naskah yang diketik Ji-eun semalaman. Saat dimaki, Ji-eun membalas dengan mengatakan tidak akan menerima lamaran pria itu sehingga Young-jae mati kutu. Keadaan malah berbalik, Young-jae terpaksa menuruti semua permintaan Ji-eun supaya bisa terus berdekatan dengan gadis itu.

Sambil membersihkan rumah, Young-jae berusaha meyakinkan Ji-eun untuk menerima lamarannya namun gadis itu malah mempermainkannya dan mengatakan bahwa posisi Young-jae lebih baik sebagai teman…..atau pembantu.


Episode Terakhir yang Happy Ending---

Dirumah Young-jae berusaha menerapkan resep Dong-wook, ia membantu Ji-eun yang mencuci pakaian dengan maksud bisa berdekatan namun mendapat ‘musibah’. Masih penasaran, pria itu meminta Ji-eun datang ke sebuah tempat (yang ternyata adalah tempat mereka bermain ski es saat baru menikah).

Sempat tidak menanggapi ajakan itu, pesan yang ditulis Young-jae di pintu lemari es menyadarkan Ji-eun. Sambil memaki sang suami dengan sebutan pria aneh, gadis itu pergi ke tempat yang diminta. Disana Young-jae yang menunggu (sambil berlatih cara melamar yang baik) gugup ketika Ji-eun menggodanya. Setelah menyerahkan bunga, ia nyaris ngeloyor pergi kalau tidak ditahan.

Usai bermain ski es, dimana kali ini Young-jae berhasil mengimbangi Ji-eun, pria itu dengan takut-takut menyatakan perasaan cinta, namun suaranya ditelan oleh bunyi mesin tempat ski es. Akibatnya, Young-jae pulang dengan uring-uringan meski Ji-eun berusaha menghiburnya dengan minta maaf.

Akibat berada di hawa dingin dalam waktu cukup lama, paginya Young-jae sakit panas. Meski berusaha menutupi dan mengajak Ji-eun jalan-jalan (supaya tidak bertemu Min-hyuk, pria itu akhirnya ambruk dan dirawat dengan telaten oleh Ji-eun. Saat bangun beberapa jam kemudian, Young-jae kembali marah-marah.

Lagi-lagi Ji-eun berhasil menenangkan pria itu dengan mengajaknya kemping di kebun rumah. Young-jae kembali menyatakan niatnya untuk menikahi Ji-eun, yang langsung ditimpali gadis itu sehingga sempat terjadi perdebatan kecil. Ji-eun menunjukkan cincin pernikahan mereka, begitu pula dengan Young-jae.

Setelah mengucapkan maaf karena kerap mengatai gadis itu sebagai burung bodoh, Young-jae akhirnya bisa mengucapkan kalimat yang selama ini ditunggu-tunggu Ji-eun : Aku mencintaimu. Dengan mata berkaca-kaca, Ji-eun mencium bibir Young-jae dengan lembut. Pria itu juga melakukan hal sama, dan keduanya tertidur hingga pagi tiba.

Sambil menatap hari dan masa depan baru yang cerah, Ji-eun tersenyum lebar terutama setelah melihat Young-jae yang biasanya galak berubah menjadi jinak dan pemalu. Dengan wajah bersemu merah, pemuda itu berjanji akan menuruti setiap perkataan istri yang sangat dicintainya itu.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Young-jae dan Ji-eun kembali menjadi suami-istri dan karya keduanya sukses besar. Dong-wook dan Hee-jin ikut andil dengan menjajakan buku karangan Ji-eun. Saat konferensi pers, Young-jae tidak lupa mengucapkan terima kasih pada si burung bodoh, yang membuat pers yang hadir bingung. Dari belakang, Min-hyuk yang menyertainya tertawa lebar.

Hubungan Min-hyuk dan Hae-won semakin dekat, keduanya pun kembali menjalin persahabatan akrab dengan pasangan Young-jae dan Ji-eun. Meski terkenal, kedua suami-istri ini tidak berubah. Setelah melalui pertengkaran, berbaikan, dan pertengkaran lagi, keduanya mengisi hari-hari depan dengan saling bergandengan tangan dan senyuman.

Coffee Prince



Choi Han-kyeol adalah seorang pria sombong yang berasal dari keluarga terpandang dan kaya raya, ia termasuk pria yang tidak percaya akan cinta dan tidak menginginkan pernikahan terjadi dalam hidupnya. Sifat pemuda itu sangat kontras dengan Go Eun-chan yang saking tomboynya, orang sering salah mengira dirinya sebagai seorang laki-laki. Ia tipe perempuan pekerja keras karena harus menghidupi ibu dan adiknya, serta mau melakukan segala macam pekerjaan mulai dari menjadi seorang pelayan, pengantar makanan, susu, koran, dan lain-lain. Pertemuan keduanya terjadi dua kali tanpa sengaja. Yang Pertama saat Eun-chan mengantar makanan ke rumah Han-kyeol dengan memakai helm dan kaos oblong. Mengira gadis itu adalah pria, dengan cueknya Han-kyeol mempersilahkan Eun-chan masuk sementara ia hanya mengenakan sehelai handuk. Bisa ditebak, Eun-chan langsung terbirit-birit keluar dari tempat itu secepat mungkin.

Yang kedua terjadi saat ada pencopetan. Kebetulan Eun-chan mengenal si pencopet yang tiada lain tiada bukan adalah teman adiknya. Mengira Eun-chan adalah komplotan si pencopet, hampir saja kemarahan Han-kyeol meledak.

Cerita bertambah menarik saat tokoh-tokoh selanjutnya muncul. Yang pertama adalah sepupu Han-kyeol bernama Choi Han-seong, seorang produser musik yang cukup sukses, namun gagal dalam kisah asmara. Perempuan yang ia cintai Han Yoo-joo tiba-tiba pergi begitu saja. Kebetulan, perempuan itu pula yang selama 9 tahun secara diam-diam dicintai oleh Han-kyeol

Dua tahun setelah kejadian, Yoo-joo mendadak kembali ke Seoul dan berusaha keras untuk bisa kembali ke pelukan Han-seong. Namun karena masih sakit hati (ditambah mulai tertarik dengan sosok Eun-chan yang dianggap unik), pria itu menepis keras ajakan sang mantan kekasih.

Sama seperti dengan Han-kyeol, perkenalan Eun-chan dan Han Seong juga penuh kejutan. Setiap pagi, Eun-chan selalu mengantar susu dan mengajak bicara anjing kesayangan pria itu. Perilaku unik tersebut mengundang rasa ingin tahu Han-seong tentang gadis tomboy pengantar susunya.

Sementara itu setelah mendapat ultimatum dari sang nenek, mau tidak mau Han-kyeol harus menangani sebuah kedai kopi yang baru dibeli oleh keluarga mereka. Awalnya Han-kyeol menolak tugas itu namun akhirnya berubah pikiran karena ingin membuktikan kemampuan.

Demi menarik pelanggan wanita di kedai yang diberi nama Coffee Prince tersebut, Han-kyeol memutuskan untuk mempekerjakan karyawan yang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Dasar nasib, Eun-chan yang sedang kesulitan keuangan akhirnya melamar pekerjaan disana.

Karena mengira Eun-chan laki-laki, maka Han-kyeol langsung menerima `pria` itu. Saat ini lah kita bisa menyaksikan banyak kekonyolan, saat Han-kyeol mulai merasakan getar-getar aneh saat berdekatan dengan Eun-chan. Sempat meragukan seksualitasnya sendiri, Han-kyeol bahkan sempat pergi ke psikiater untuk mengetahui apakah dirinya telah berubah menjadi homoseksual.

Demi menjaga harga dirinya, ia pun menghindari Eun-chan. Keruan saja, gadis itu kebingungan dengan perubahan sikap bosnya yang tiba-tiba. Namun pada akhirnya Han-kyeol tak bisa menahan lagi dan ia mencium sang bawahan seperti layaknya laki-laki mencium perempuan. Ia bahkan mengesampingkan harga dirinya dan tak peduli pandangan orang lain yang menganggapnya aneh.

Tidak bisa dipungkiri, serial garapan MBC ini merupakan salah satu melodrama Korea yang paling banyak dibicarakan di tahun 2007 meski pada kenyataannya Coffee Prince alias Keopi Peurinseu 1 Hojeom ‘hanya’ menduduki peringkat tertingginya di posisi kedua untuk urusan rating sepanjang pemutaran.

Uniknya, kasus serupa juga sempat dialami Goong alias Princess Hours setahun sebelumnya. Kebetulan, keduanya sama-sama dibintangi oleh Yoon Eun-hye yang aktingnya disebut mengalami kemajuan pesat. Bahkan untuk perannya kali ini, aktris yang mantan personil BabyVOX itu sampai nekat membabat rambut panjangnya.

Sama seperti serial Korea lainnya, tidak lengkap membicarakan Coffee Prince tanpa menyebut deretan aktor yang tampil. Sudah tentu, nama pertama yang diingat adalah Gong Yoo yang tampil dingin. Selain itu, tidak ketinggalan Lee Seon-gyoon dan Chae Jeong-ahn yang mampu memanaskan konflik yang terjadi.

Coffee Prince terasa makin lengkap dengan deretan lagu apik yang mewarnai serial berdurasi 17 episode itu, sebut saja mulai dari The Melody dengan Goodbye hingga Kopi Hanchan Ottae yang disuarakan oleh Humming Urban Stereo featuring Yojo.

Meski akhir cerita drama romantis ini sudah bisa diperkirakan, ditambah cerita yang sedikit bertele-tele di bagian akhir, namun bagi penggemar melodrama Korea khususnya yang ingin melihat sekuat apa chemistry antara dua pemeran utamanya, Coffee Prince pantang untuk dilewatkan.

Sutradara: Lee Yoon-jeong
Penulis: Lee Soon-mi
Produksi: MBC Korea
Durasi: 17 Episode
Tgl. Rilis: 2007
Pemain:

Nama-nama pemain Drama Asia Coffee Prince

* Yoon Eun Hye sebagai Go Eun Chan
* Gong Yoo sebagai Choi Han Kyul
* Lee Sun Gyun sebagai Choi Han Seong
* Chae Jung Ahn sebagai Han Yoo Joo

Anggota Kedai Kopi Coffee Prince

* Kim Chang Wan sebagai Pak Hong
* Kim Dong Wook sebagai Jin Ha Rim
* Kim Jae Wook sebagai Noh Sun Ki
* Lee Eon sebagai Hwang Min Yeop


Keluarga Han Kyul

* Kim Young Oak sebagai Nenek Han Kyul
* Kim Ja Wook sebagai Ibu Han Kyul
* Choi Il Hwa sebagai Ayah Han Kyul

Keluarga Eun Chan

* Park Won Sook sebagai Ibu Eun Chan
* Han Ye In sebagai Go Eun Sae (Adik perempuan Eun Chan)
* Lee Han Wie sebagai Pemilik Toko Daging (Teman Eun Chan)

A.N.JELL


Akhirnya tamat juga nonton serial ini. Pasti kalian juga sudah pada nonton khan?
Gimana gag yang main pada bening- bening ditambah OST yang juga enak didengar di telinga jadilah nich serial klop banget dech.
Yup judulnya "You're Beautiful".
Walaupun banyak yang memasukkan genre romantik dan komedi, tapi buat aq kayanya lebih ke komedi dech.
Why?
Yach gimana yach, dari awal sampai habis aq sakit perut ketawa teruz.

Sinpsisnya Tae Kyung dan On Yu sedang mencari anggota baru untuk grup idola mereka, ANJELL. Namun, Mi Nam (lelaki) menderita cedera pada saat terakhir. Jadi Mi NYU (wanita), saudara kembar-nya, diminta untuk sementara menggantikannya. Disinilah pokok persoalannya karna mereka tidak mengetahui bila Mi Nyu itu adalah seorang wanita. Sisanya dari drama mengikuti di belakang layar kehidupan kelompok band itu.


Park Shin Hye/ PSH (Go Mi Nam (lelaki) / Go Mi Nyu (wanita))
Awalnya dia berpura-pura sebagai lelaki, saudara kembarnya, sehingga kadang2 sikapnya itu terkesan konyol tuk menutupi bila dia adalah seorang wanita. Belum lagi sifat leader A.N.JELL yang terkesan jutek padanya namun ia yang pertama kali mengetahui bila Mi Nyu adalah seorang wanita.

Hong Ki (Kang On Yu / Jeremy)
dengan tingkah konyolnya yang terkesan kekanak-kanakan, selalu ceria, aq pasti senyum2 sendiri. Hong Ki suaramu emank mantap.

Jang Geun Suk/JGS (Hwang Tae Kyung)
sang leader A.N.JELL yang terkesan dingin tetapi juga perhatian. Palagi kalo dia sudah manyun liat kelakuan teman-teman disekelilingnya, asli lucu he9. Karakternya juga menurutku cocok di serial ini dibanding sewaktu dia main di serial Hong Gil dong, disana dia terkesan suram abiz gag mau senyum sich.

Diantara mereka berempat hanya Jung Yong Hwa (Kang Shin Woo) yang aq anggap masih normal, yach gimana yach khan dia disini karakternya dewasa dibanding yang lainnya, ditambah orangnya manis.


Adegan yang paling kocak menurutku adalah :
@ Ketika JGS dan PSH tersesat hingga 4 kali di depan toko es krim, namun JGS tetap ngotot bila mereka gag tersesat, sampai esok harinya pas bangun tidur aq masih ngakak ingat adegan itu, jadi aq suka muter adegan itu he9.

@ Ketika PSH salah ketik sms dan bermaksud menghapusnya hingga dia masuk ke kamar JGS dan mendapatkan HP JGS, namun sialnya saat itu juga JGS masuk kekamarnya hingga PSH bersembunyi di samping tempat tidur. Saat ia hendak menghapus sms yang ia kirim barusan ternyata HPnya JGS memakai kode kunci. Secara gag sengaja HSP bergumam apanya kode kuncinya, tiba-tiba ada suaranya yang menyebutkan 4 angka, maka secepat kilat HSP mengetik 4 angka tersebut dan berhasil terbuka kode kuncinya. Nach saat itu juga HSP sadar ada suara selain dirinya dan menoleh ke atas ternyata disana sudah berdiri JGS yang menatap tajam padanya. Wajah PSH seketika pucat basi he9.

Selain itu jenk OST nya juga asli enak didengar. Aq paling suka sama lagu "PROMISE" dan "WITHOUT WORDS", sanking merdunya tuch suara Hong Ki sampai mengalahkan suara hujan he9.

Cinderella Stepsister






Judul:'s Saudara tiri Cinderella /'s Sister Cinderella / Cinderella Seperti di Takdir / Unni Cinderella
Episodes: 20 Episode: 20
Director: Kim Young Jo Direktur: Jo Young Kim
Scriptwriter: Kim Kyu Wan Naskah: Wan Kyu Kim
Broadcast network: KBS2 , Wednesday & Thursday 21:55 Broadcast network: KBS2, Rabu & Kamis 21:55
Broadcast period: 2010-Mar-31 Broadcast periode: 2010-Mar-31

RINGKASAN

Hari adaptasi modern dari Cinderella dengan sentuhan sebagai balas dendam kami Cinderella, Goo Hyo Sun plot, terhadap saudara tiri yang jahat, Eun Jo selama bertahun-tahun rasa sakit dan penderitaan.

She has neither aspiration nor emotion and her smile is sarcastic. Dia tidak memiliki aspirasi atau emosi dan senyumnya yang sinis. Eun Jo is a girl who has apathy toward life. Jo Eun adalah seorang gadis yang memiliki sikap apatis terhadap kehidupan. Her mother, who has been living as a single mother for 18 years, finally found the right person to marry and brought Eun Jo into the stepfather's house. Ibunya, yang telah hidup sebagai seorang ibu tunggal selama 18 tahun, akhirnya menemukan orang yang tepat untuk menikah dan membawa Eun Jo ke rumah ayah tirinya itu.
A decent house and a decent family…. Sebuah rumah yang layak dan keluarga yang layak .... Eun Jo feels that everything in this house does not fit for her. Eun Jo merasa bahwa segala sesuatu di rumah ini tidak cocok untuknya. The most unbearable thing she faces is the stepsister Hyo Sun, who is the apple of her father's eyes and beloved by everyone in the house. Yang tak tertahankan paling dia wajah adalah saudara tiri Hyo Sun, yang merupakan apel ayah matanya dan dicintai oleh semua orang di rumah. Hyo Sun also takes away the mind of Eun Jo's mother, just like her bright and untainted character attracted all the other people. Hyo Sun juga menghilangkan pikiran ibu Jo Eun, seperti terang dan murni karakternya menarik semua orang lain. Eun Jo cannot tolerate this situation, since she lost the only one that she completely owned. Jo Eun tidak bisa mentolerir situasi ini, karena dia kehilangan satu-satunya yang dia benar-benar dimiliki.
She sets her mind on getting even with Hyo Sun. Dia set pikirannya untuk mendapatkan bahkan dengan Hyo Sun. 'Cinderella shouldn't be loved by her stepmother. 'Cinderella tidak boleh dicintai oleh ibu tirinya. You broke the rule! Anda melanggar peraturan itu! I'll pay you back by taking away what you have and will have! Aku akan membayar Anda kembali dengan mengambil apa yang telah dan akan memiliki! But then… What should I do first?' Tapi kemudian ... Apa yang harus saya lakukan dahulu? "


DESKRIPSI KARAKTER


Eun Joo

Dirty way of talking, just cynical smile, no movement for the heart breaking thing. Kotor cara bicara, hanya tersenyum sinis, ada gerakan untuk melanggar hal jantung. No fantasy to life. Tidak ada fantasi untuk hidup. From the time of birth, she skipped babyhood, childhood, girlhood, that means, from the age of ten, she already started to sigh saying 'Life is too harsh' Dari waktu lahir, ia melewatkan masa kanak-kanak, masa kanak-kanak, masa remaja perawan, itu berarti, dari usia sepuluh, ia sudah mulai mendesah mengatakan 'Hidup ini terlalu keras'

The reason of no-dream, no fantasy to life is influenced by her mother's life, which smells badly wherever she go. Alasan tidak ada mimpi, tidak ada fantasi untuk hidup dipengaruhi oleh ibu hidupnya, yang berbau buruk mana pun dia pergi. Her mother moved to several man while dreamed a high level lady. Eun Joo always hated that kind of life style. Ibunya pindah ke beberapa orang sementara bermimpi seorang wanita tingkat tinggi selalu. Eun Joo membenci seperti itu gaya hidup.
Please, no more involved with other person's life, more frankly speaking, 'The life without mother' If the mother does not exist, she could fly more freely. Silakan, tidak lebih terlibat dengan kehidupan orang lain itu, lebih terus terang, 'yang hidup tanpa ibu' Kalau ibu tidak ada, dia bisa terbang lebih leluasa.


Hong Kihoon

Successor of Hungjuga which is now on the way to conglomerate. Penerus Hungjuga yang sekarang dalam perjalanan ke konglomerat. At first, it had started from small brewery. He used to enter Daesungdoga freely as his father Hong Hansuk was very close friend to Mr. Ku Daesung. Pada awalnya, itu dimulai dari pembuatan bir kecil. Ia digunakan untuk memasukkan Daesungdoga bebas sebagai ayahnya Hong Hansuk sangat dekat teman bagi Mr Ku Daesung. But, as Hungjuga had grown up very fast, so, automatically his visiting to Daesungdoga became rare. Namun, seperti Hungjuga telah tumbuh dengan sangat cepat, sehingga, secara otomatis ia berkunjung ke Daesungdoga menjadi langka. He received good education. Dia menerima pendidikan yang baik. He learned music and fine art not to be treated as low class family member. Dia belajar musik dan seni rupa tidak diperlakukan sebagai anggota keluarga kelas rendah.

He has good body and grace face. Dia memiliki tubuh yang baik dan wajah rahmat. He grew up to be a nice man who is a successor of rich family. Dia tumbuh menjadi seorang pria baik yang merupakan penerus dari keluarga kaya. Before starting to service army, he visit Daesungdoga for courtesy. Sebelum mulai tentara pelayanan, ia mengunjungi Daesungdoga untuk sopan santun. There, he find new face and start to love, Eun Joo. Di sana, ia menemukan wajah baru dan mulai untuk mencintai, Eun Joo. But, she never treat Kihoon as a high level person. Tapi, dia tidak pernah memperlakukan Kihoon sebagai orang tingkat tinggi.

Goo Hyosun


Pretty, kind, bright girl. Cantik, baik hati, gadis yang cerdas. Only daughter of Daesungdoga. Hanya putri Daesungdoga. Her father, Mr. Ku Daesung, owner of Daesungdoga is like lion to his worker. Ayahnya, Mr Ku Daesung, pemilik Daesungdoga adalah seperti singa untuk pekerja nya. But, his eyebrow move down in front of Hyosun's tear or coquetry. Tapi, alis pindah ke bawah di depan Hyosun's sobek atau kegenitan.

When her father end up his single life, making new mother and new sister, that means, two more person who will love her. Ketika ayahnya akhirnya hidup single, membuat ibu baru dan adik baru, itu berarti, dua orang lagi yang akan mencintainya. So, she is a person who never think bad thing to another person. Jadi, dia adalah orang yang tidak pernah berpikir hal yang buruk kepada orang lain. When even new mother and new sister start to harass her, at first time, she never think they hate her. Ketika bahkan ibu baru dan mulai adik baru untuk melecehkan dia, pada waktu pertama kali, dia tidak pernah berpikir mereka membencinya. Because as for her, other person should love her. Karena sebagai untuknya, orang lain harus mencintainya.

But, after she know her step-sister hate her, she decide to start war against step-sister to recover things which belonged to her from the first time. Tapi, setelah ia tahu-adik tirinya membencinya, ia memutuskan untuk memulai perang melawan langkah-adik untuk memulihkan hal-hal yang milik dia dari pertama kali.


Han Jungwoo


A reckless simpleton who was raised by hairy Mr. Chang, 10th immoral lover of Mrs. Song Kangsook. Seorang bodoh ceroboh yang dibesarkan oleh Chang Mr berbulu, kekasih bermoral 10 Kangsook Song Mrs. Mrs. Song is mother of Eun Joo. Song Mrs adalah ibu Eun Joo.
Fat boy whose weight was almost 100Kg in his middle school age. Lemak anak laki-laki yang berat badannya hampir 100kg di usia sekolah menengah-nya.

Nobody had cared him, so, he should care himself. Tak ada yang peduli dia, jadi, ia harus merawat dirinya sendiri. He had joined wrestling team as the team gave him food. Dia telah bergabung dengan tim gulat sebagai tim yang memberinya makanan. He moved to baseball team when the team gave him more food. Dia pindah ke tim baseball ketika tim memberinya makanan. Food was some kind of religion to little Jungwoo. Makanan semacam agama untuk Jungwoo sedikit. The food, which even hairy Mr. Chang or Mrs. Song Kangsook never prepared for him, was served by Eun Joo. Makanan, yang bahkan berbulu Mr Chang atau Song Mrs Kangsook pernah disiapkan untuknya, dilayani oleh Eun Joo.

After Eun Joo came to Mr.Chang's home, there is a smoke of cooking. Setelah Eun Joo datang ke rumah s 'Mr.Chang, ada asap memasak. The never ending hunger was smoothed by EunJoo. The mengakhiri kelaparan tidak pernah dicanai oleh EunJoo. He decided to love Eun Joo who cared him. Dia memutuskan untuk mencintai Eun Joo yang peduli dia. So, even after Eun Joo left, he never gave up love to Eun Joo. Jadi, bahkan setelah Eun Joo pergi, dia tidak pernah menyerah suka Eun Joo. He decided to grow up as a nice smart man for the purpose of giving royalty to Eun Joo. Dia memutuskan untuk tumbuh sebagai orang pintar bagus untuk tujuan memberikan royalti kepada Eun Joo. Then, he came back in front of Eun Joo as a wonderful man. Lalu, dia kembali di depan Eun Joo sebagai pria yang luar biasa.